Senin, 26 Desember 2011

Teknologi everywhere everytimes...

Berbicara soal teknologi, saat ini apa sih yang tidak bisa dilakukan? cerita ini saya mulai ketika saya sedang perjalanan dari Demak - Semarang dan menuju ke Yogyakarta. Pagi hari sebelum berangkat, saya harus menyelesaikan seabrek pekerjaan rumah, layaknya seorang Ibu Rumah Tangga yang melayani kebutuhan keluarganya. hufttt.. padahal saya masih single lho.. dari mulai bersih-bersih rumah, mencuci baju, sampai memasak pun sudah saya selesaikan. meskipun target waktu menjadi molor dari jadwal yang sudah saya tentukan sendiri. Sedangkan kedua adikku masih menikmati pulasnya tidur saat liburan tiba. pukul 09.00 WIB saya berangkat menuju semarang. sambil menikmati macetnya perjalanan, saya membaca buku. bukunya wilhelm yang berjudul "demokrasi di era digital" yach paling tidak penghilang rasa eneeg di dalam bus yang begitu sesaknya. pukul 10.30 saya sudah sampai di terminal Terboyo, Semarang. saya pikir, dengan prediksi waktu yang saya kira tepat dengan datangnya Bus ke yang menuju ke Yogyakarta itu tepat waktu. Tidak tahunya hatus menuggu beberapa saat kemudian.
pukul 10.50 Wib,  bus Nusantara datang, alhamdulillah.. begitu besar harapan saya untuk bisa sampai ke jogja tepat waktu. Akan tetapi, alih-alih saya berpikir sampai ke arah itu, yang penting kan selamat sampai tujuan dulu.. hehe. Saya duduk di kursi nomor 30, tepat di tengah-tengah dan di samping jendela. Baru sejenak saya merebahkan punggung saya dengan menyandarkannya di kursi, rasa mual, pusing telah menghampiri. Ini pertanda saya harus tidur di sepanjang perjalanan, demi menghilangkan rasa itu. Tetapi hal itu pun tidak kunjung membuat saya nyaman, karena rasa itu kian terasa. Akhirnya, saya mencoba mengalihkannya pada bayangan-bayangan tugas kuliah seabrek. Dalam benak saya "bagaimana kalau saya sambil mengerjakan tugas? paling tidak sedikit mengurangi beban, tapi bagaimana mungkin? dengan kondisi saat itu saya masih berada di dalam bus." Tanpa pikir panjang, saya langsung mengeluarkan lalptop dan menghidupkannya. kemudian saya berpikir lagi "apa saya bisa online ya di dalam bus dengan modem?" kenapa tidak? handpone saja tetap ada signalnya, kenapa modem tidak? tanpa berlama-lama juga, saya coba saja koneksi, dan.. lancar.
sedikit cerita saya di atas, menunjukkan bahwa di era informasi saat ini, yang semakin melejit dengan didukungnya teknoligi informasi mampu menjadi solusi seseorang dalam keadaan apapun, terlebih didukung dengan sarana yang mendukung. Saya pun berterima kasih telah banyak memberi inspirasi hangat dalam benak saya, dan menjadi solusi atas rasa mual dan pusing saya selama di perjalanan. Kendati demikian, secanggih apapun teknologi, bahakan mampu menciptakan dunia virtual sekalipun kita tetap hidup dalam alam nyata. Menurut saya, mu nculnya virtul juga sangat dipengaruhi oleh kehidupan nyata. Bagaimana tidak? hampir sebagian besar hal yang kita tuangkan dalam ranah virtual tersebut merupakan bagian dari kejadian hidup yang kita alami dalam kehidupan nyata. dan akhirnya pun kita akan kembali pada kondisi yang nyata dan semua menjadi relistis, tidak absurd. Bagaimana dengan pendapat teman-teman???    

Rabu, 07 Desember 2011

Memulai dari hal yang kecil

Terinspirasi nasihat jawa "Ojo Golek Jenang Nek Durung Duwe Jeneng"

Behind "Avatar-true story"



by: Nurkamila

Avatar, Film Apakah itu?
Avatar adalah Film yang menceritakan tentang dunia Pandora. Kata yang mungkin begitu asing di telinga kita. Pandora adalah salah satu planet yang mengorbit di sistem tata surya Alpha Centauri A, yang pada saat itu manusia sudah sangat maju sehingga dengan kecanggihannya mereka bisa menjelah ke luar angkasa. Dalam film ini dikisahkan bahwa manusia pergi ke Pandora dan menetap di sana dengan harapan bisa menambang suatu mineral berharga yang disebut unobtanium. Sayangnya unobtanium ini berada jauh di bawah tanah yang dihamparannya dihuni oleh suku Na’vi. Suku Na’vi yaitu makhluk hidup yang berbentuk seperti manusia namun berkulit biru dan memiliki ekor yang panjang. Sebenarnya, mulai dari sini konflik dimulai, bagaimana cara manusia menambang mineral tersebut sementara bangsa Na’vi menolak untuk menyerahkan tanahnya kepada manusia?  Namanya juga “Amerika” apa yang tidak bisa dilakukan? Apa yang terkadang mustahil bagi kita sekalipun bisa dilakukan.
Avatar karangan James Cameron ini memang sunggguh berbeda dari apa yang saya bayangkan sebelumnya. Saya berpikir bahwa ini merupakan lanjutan dari Avatar the last airbender, dan ternyata berbeda. Menurut saya ceritanya simple/sederhana dan sangat terlihat hitam-putihnya, meskipun demikian bukan berarti kita akan bosan menontonnya, karena ada beberapa pesan moral yang menurut saya cukup menarik. Pesan moral tersebut di antaranya:
1.      Tentang isu lingkungan hidup.
2.      Mengenai spiritualitas tentang alam, tema ini sangat cocok disajikan kepada manusia zaman sekarang yang cenderung tidak peduli terhadap alam dan mencemooh kearifan lokal terhadap hutan
Jika dilihat dari segi visualisasi, sangat menakjubkan dan dari sini penulis sangat antusias untuk menontonya. James Cameron berhasil menyajikan dunia Pandora dengan luar biasa indah, grafis yang dihasilkan benar-benar top-notch, menonton alam Pandora seperti saya melihat alam mimpi yang penuh rona alam dan fantastic. Bagi saya ini benar-benar dapat memanjakan mata, keunggulan teknologi CGI (Cinematic Graphic Imagery) benar-benar diekspos di sini, dunia nyata dan real serasa menyatu, pemandangan ketika di hutan, di atas pohon, dia atas tebing, tumbuhan dan binatang yang beraneka warna, serasa nyata dan bahkan emosi yang ditampilkan oleh bangsa Na’vi pun mampu ditampilkan secara alami, tatapan matanya ketika sedih, raut muka ketika marah ada semua terlihat di sini. Selain itu, dalam visualisasinya pun bukan hanya tentang alam saja, adegan ketika bangsa Na’vi berperang dengan manusia juga tidak kalah menarik dan hebohnya membuat kita histeris. Hanya saja alur perangnya mudah ditebak bagaimana akhirnya, tetapi cara perangnya itu yang saya pikir termasuk unik dalam dunia 3D, Mesin vs Monster, semua elemen peperangan lengkap ada di sini dari mulai bahan peledak, misil, pesawat canggih, robot, binatang yang seperti harimau, kelelawar raksasa, badak raksasa dipadu dengan panorama yang begitu fantastis.
Satu hal yang membuat saya tertarik, adalah peran Neytiri yang sangat signifikan di film ini, sebagaimana kita ketahui bahwa Neytiri bukanlah pemeran utama, dia adalah tokoh perempuan yang bukan hanya sekedar pemanis mata saja, tetapi di sini dia berperan sangat heroik, sebagai putri dari kepala suku yang pada akhirnya bertanggungjawab atas keselamatan kaumnya, peran signifikan yang lainnya juga bisa dilihat ketika ending. Neytiri membunuh penjahat utama dan menyelamatkan Jake Sully yang merupakan tokoh utama
Dari sisi musik, cukup mendukung walaupun tidak terlalu luar biasa, terutama ketika perang, musik ini bisa membawa sedikit ketegangan, dalam soundtrack-nya kalau kita perhatikan, disitu terselip suara Gamelan. Bukan tidak mungkin bahwa gamelan pun memiliki great yang cukup berandil dalam dunia perfilm-an. Bahkan ini merupakan film produk Amerika, bukankah ini cukup membanggakan bagi kita sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang memiliki musik trdisional seperti gamelan tersebut.

Senin, 05 Desember 2011

Beralih ke Situs Berita ONLINE

Sebuah Opini
Dahulu masyarakat masih gemar dengan membaca koran atau media massa lainnya yang bersifat tercetak. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, diringi dengan kebutuhan akan informasi yang semakin meningkat menuntut kita untuk selalu update setiap saat ini membuat masyarakat berpikir ulang untuk membaca surat kabar tercetak. Hal ini terjadi karena surat kabar/med-mass yang hanya bisa  didapatkan setiap harinya, dan dalam waktu yang terkadang tidak menentu. Kondisi ini membuat lembaga/perusahaan penyedia informasi membuat/menyediakan kontent berita yang dapat diakses lewat jaringan, terlebiih dengan munculnya internet sebagai mediator untuk memberi peluang bagi segenap masyarakat, sehingga masyarakat pengguna pun mau tidak mau akan menjadi bagian dari masyarakat virtual.   
Beberapa media online yang pernah saya kunjungi di antaranya kompas.com, jawapos.com, liputan6.com, vivanews.com dan detik.com, kapanlagi.com, dan amazon.com.
Dari beberapa situs berita online tersebut saya paling senang masuk ke vivanews.com karena bagi saya beritanya sangat cepat update-nya. Sebenarnya detik.com juga sangat cepat update-nya, hanya saja saya merasa kurang nyaman berada lama – lama di detik.com karena terlalu banyak iklan yang bertebaran, kita membaca berita seolah – olah di sela – sela iklan, sehingga saya merasa kurang nyaman. Sementara liputan6.com beritanya cenderung pendek dan singkat, saya mungkin memahami karena situs ini dilengkapi video sehingga uraian beritanya bisa disimak melalui video tersebut. tetapi karena koneksi internet yang saya miliki tidak cukup untuk sreaming video sehingga kurang bisa dipakai untuk menyimak berita secara baik.
Beda lagi dengan kompas.com dan jawapos.com, kedua media ini berbasis media offline sehingga update beritanya selalu terlambat sehari. Maklum karena tidak ingin mengalahkan media offline-nya sendiri. tetapi agaknya kompas.com mulai lebih update, tetapi saya merasa masih kalah dengan vivanews.com dan detik.com.
menurut saya dari segi kelengkapan database, detik.com dapat dikatakan paling lengkap, mulai data arsip kemudian famous actor, arsip berita serta analisisnya.  detik.com menurut saya paling lengkap diantara yang lain. Bisa jadi karena detik.com adalah media berita online pertama di Indonesia. dibanding dengan kapanlagi.com yang menurut saya agaknya kontent yang ada kurang faktual, atau masih dirangukan akan realitanya. Kontentnya pun sebagian besar adalah dunia keartisan. So... jika dilihat dari sisi kalangan akademisi agaknya kurang mendukung. bukan hanya dari sisi akademisi, tetapi masyarakat awam pun akan tersugesti dengan berita yang dikonsumsi  ternyata kurang mendukung dari segi intelektualitanya. Sebenarnya mungkin masih banyak situs berita online lainnya,  hanya saja saya sangat jarang mengunjunginya sehingga tidak bisa membandingkan dengan situs – situs di atas. Harapan saya semoga  pada masa mendatang akan bermunculan lagi situs berita lain yang akan lebih update. Semoga kita bisa menjadi masyarakat pembaca yang jeli, cardas dan aktif.

Senin, 28 November 2011

surving in the cyberspace


Berselancar di dunia maya...

Dinamika kehidupan bangsa Indonesia saat ini semakin luas, gaya hidup masyarakatnya yang serba modern dan serba cepat menuntut semua orang membutuhkan informasi, dan bahkan memposisikannya sebagai hal yang hakiki. Tanpa adanya informasi, dapat menyebabkan masyarakat menjadi tersisih dan terbelakang. Konsep demikian memberi statement bahwa saat ini adalah era informasi. 
Kondisi demikian, diawali sejak munculnya internet di Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia, 25/11/11 09:12 WIB).
Begitu juga dengan perpustakaan.
Perpustakaan sebagaimana kita ketahui terlahir jauh lebih tua daripada buku, kertas, dan mesin cetak. Sebab perpustakaan telah jauh ada sebelum benda-benda tersebut ditemukan orang. Perpustakaan juga merupakan akar pijak sekarang, saat ini, esok dan selanjutnya sebagai langkah menuju masa depan.  Dalam hal ini perpustakaan memegang peranan penting dalam rangkaian penyebaran informasi. Perguruan tinggi, sebagai suatu lembaga yang nantinya akan mengahasilkan in telektual yang berkualitas di masa depan, perpustakaan merupakan sarana untuk mewujudkan hal tersebut. oleh sebab itu, dalam pengembangan perpustakaan di perguruan tinggi diperlukannya pengembangan teknologgi informasi.
Sebagai institusi pengelola informasi yang berkembang dengan pesat, perpustakaan mengalami perkembangan dari penerapan teknologi informasi yang bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan teknologi informasi, yang diawali dari perpustakaan konvensional, terautomasi, sampai pada perpusatakaan digital (digital libaray). 
Melihat akan kebutuhan tenologi informasi sangat berhubungan dengan peran dari perpustakaan sebagai kekuatan dalam pengelolaan, pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang, sebagaimana menulis, mencetak, mendidik, dan kebutuhan manusia akan informasi. paradigma masyarakat demikian ini seakan menuntut kita untuk eksis dalam ranah informasi yang mana semua serba ber-Internet ria... akan tetapi beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebagaimana awalanya internet muncul untuk membentu kebutuhan manusia secara positif, kendati demikian yang banyak terjadi pada lingkungan masyarakat kita saat ini adalah bentuk penyimpangan2 sosial, yang sebagian besar berdalih dari penyalah gunaan internet. untuk itu, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam penggunaan internet di anataranya: 
1. Cybersexual addiction
Perlu diwaspadai bila anak berselancar di dunia maya, dunia maya adalah rimba kehidupan dunia, anak anda bisa menemukan banyak informasi positif konstruktif tapi bisa juga nyasar ke dunia yang belum pantas ia memasukinya, yaitu dunia pornografi, yang bahkan bila dikonsukmsi orang dewasa pun masih berefek sangat negatif.
2. Cyber-relational addiction
Adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs). Ada banyak kasus terakhir-terakhir ini dan menjadi kasus criminal yang dimulai karena adanya hubungan melalui dunia maya, walaupun banyak juga hubungan di dunia maya yang posistif.
3.Kecanduan internet.
Internetpun bisa menyebabkan ketergantungan (hal ini biasa terjadi ketika seseorang telah sangat suka terhadap jejaring social ataupun game online ) hingga mengakibatkan lupa waktu dalam kehidupannya. Tentu bila ini terjadi, putra-putri anda sebagai pelajar, akan terganggu prestasi belajarnya.
      4. Net gaming
Adalah sejenis kecanduan karena judi, bermain game, berbelanja dan kegiatan jual beli saham melalui internet yang mengganggu pekerjaan dan/atau mengakibatkan terjadinya kerugian dan akhirnya menyebabkan terlilit hutang . Bisa berabe kan?  Untuk hal ini, nanti akan kami post kan artikel tersendiri tentang kejamnya ejahatan kebanyakan game on line bagi pelajar
     5.    Information overload
Karena menemukan informasi yang tak habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada. Karena informasi yang begitu banyak ada saah satu klien kami yang laptopnya dipenuhi hanya oleh berbagai hal kehidupan, video klip, cerita gossip suatu grup band dari Negara Korea  dan lebih asik dengan dunianya itu dari pada belajar.
      i6. Computer addiction

Riset menemukan bahwa beberapa organisasi mengalami dampak negatif sebagai akibat dari kecanduan akan games off-line (seperti Solitaire dan Tetris yang populer di dekade 1980-an lalu), yang memang rata-rata banyak di-install dalam komputer. Bagi pelajar, terutama yang memiliki perangkat gaget terutama tertentu yang bisa on line dengan nyaman, tentu ini sangat mengkhawatirkan, terutama bila ternyata seluruh anggota keluarga juga  memiliki hobi yang sama. (berbagai sumber, 2011)